Search

Enterpreneurship: Kenapa Harus Ber-Enterpreneur & Belajar Dari Ciputra

Photo by Christina On Unplash
Photo by Christina On Unplash

Di era dunia modern ini kita menghadapi begitu banyak persoalan. Dinamika kehidupan yang berjalan tak selamanya mulus atau sesuai dengan apa yang kita ekspektasikan. Seringkali kita menemukan jalan yang bergelombang, ada saat dimana apa – apa yang kita sentuh menjadi peluang dan keuntungan bagi kita, ada juga saat – saat dimana segala sesuatu yang kita sentuh menjadi sebuah kegagalan, apes atau nasib tak baik menimpa kita.

            Beranjak dewasa, semakin kita menyadari bahwa kita akan hidup sendiri. Kita tak selamanya akan hidup didampingi oleh orang tua kita. Akan ada waktu dimana kita harus berdiri sendiri, bangkit sendiri dan membangun segala sesuatu sendiri. Meskipun misalnya hari ini kita masih bersama orang tua, berkecukupan atau bahkan lebih. Selalu menjadi tangan di bawah, di atas tangan orang tua kita. Kita harus melatih, jiwa kita untuk mandiri dan dewasa memikirkan segalanya tentang diri kita dimulai dari diri kita. Salah satu jalan untuk mencapai itu adalah Enterpreneurship.

Apa itu Enterpreneurship? Dan kenapa kita harus Ber Enterpreneur?

Mengutip tulisan dari Gramedia Blog, entrepreneurship merupakan suatu proses penerapan inovasi serta kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang berbeda juga memiliki nilai serta kemampuan dalam menghadapi tantangan hidup dengan cara melihat peluang dari berbagai resiko serta ketidakpastian demi mencapai suatu keuntungan dan pertumbuhan.(Rosyda, 2021)

Dari istilah diatas mungkin sudah cukup jelas bagaimana kita memahami tentang enterpreneurship. Jika diperjelas,Enterpreneur juga bisa kita sebut dengan Berwirausaha, selanjutnya izinkan saya bercerita tentang kenapa kita harus mulai berwirausaha.

Belajar Wirausaha dari Ciputra

Hari ini kita mengenal sosok Ciputra yang merupakan salah satu konglomerat di Indonesia. Memiliki banyak aset dan perusahaan dimana – mana. Memperkerjakan ribuan pekerja yang tentu ribuan orang punya ketergantungan ekonomi terhadap dirinya. Namun tahukah kalian, bahwa ciputra lahir dari sepasang orang tua yang juga berwirausaha. Orang tuanya memiliki sebuah toko kelontong yang mana ia diasuh dan sejak kecil hidup disekitaran tokotersebut.

            Bayangkan, sejak kecil ia sudah mengenal yang namanya jual beli, untung rugi, laba dan yang lainnya. Sejak kecil ia tahu bahan – bahan pokok makanan besertaharga – harganya, perilaku masyarakat dan ketergantunganya kepada bahan pangan dan segala hal lainnya tentang wirausaha. Sejak kecil ia diasuh dan hidup di lingkungan tersebut secara tidak sengaja. Apa yang terjadi saat ia dewasa? Ketika ciputra dewasa, ia sudah paham segala hal tentang jual beli, untung rugi dan lainnya. Ia paham cara menghandle kerugian lalu membangkitkan usahanya agar menjadi lebih untung dan maju.

            Itulah enterpreneuship, itulah wirausaha. Ketika kita bisa survive, berinovasi membangun kreativitas dengan berwirausaha agar dapat hidup mandiri tak bergantung dengan orang lain. Wirausaha bukan hanya untung rugi, bukan hanya soal menjatuhkan kompetitor dan kita secara egois menghalangi mereka untuk punya peluang. Wirausaha adalah kemandirian diri kita,untuk kebermanfaatan orang lain dan sekitar kita. Mendidik diri kita mengeluarkan segala potensi yang ada dengan memanfaatkan peluang sekecil apapaun itu.