Pengertian
Puasa arafah adalah puasa yang dilaksanakan pada hari-hari sebelum hari raya idul adha,tepatnya ditanggal 9 pada bulan dzulhijjah.yang bertepatan dengan waktu haji bagi para jamaah kaum muslim yang sedang melaksanakannya.nabi mensyariatkan puasa arafah bagi kaum muslim yang tidak berhaji agar tetap mendapatkan keberkahan pada bulan haram yang dicintai oleh allah swt meskipun tidak melaksanakan haji.
Hukum
Hukum puasa arofah adalah sunnah muakkad bagi kaum muslimin yang tidak berhaji (sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan) adapun bagi kaum muslimin yang tidak berhaji maka tidak disunnahkan berpuasa.dalam hadist nabi saw diriwayatkan bahwa puasa arafah termasuk puasa yang rutin nabi laksanakan selama masa hidupnya.
Artinya: “Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis.” (HR Ahmad dan Abu Daud).
انَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Keutamaannya
Ada banyak sekali keutamaan dalam puasa arafah antara lain
- Dihapuskannya dosa pada tahun lalu dan tahun berikutnya
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR. Muslim no. 1162)
- Amal sholeh pada bulan dzulhijjah sangat dicintai allah swt.
Dari Ibnu Umar RA, Nabi SAW bersabda:
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah)” (HR Ahmad).
- Terkabulnya doa
Terkabulnya doa oleh allah swt karena pada saat tersebut bertepatan dengan hari-hari haji dan dalam keadaan berpuasa bagi yang tidak melaksanakan haji.
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya lah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu.” (HR Tirmidzi)