Mengutip pernyataan Soetomo pendapatnya tentang pengertian esai itu sendiri, dia mengungkapkan esai adalah karangan pendek mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas. Pengarang mengungkapkan pendapatnya, pendiriannya, pikirannya, dan sikapnya suatu persoalan yang disajikan. Sementara menurut KBBI esai adalah karya tulis atau karangan dalam bentuk prosa yang memaparkan tentang sesuatu masalah dari sudut pandang pribadi penulis secara lugas dan sepintas.
Modern-nya sekarang, esai banyak dijadikan perlombaan atau syarat tertentu untuk memperoleh beasiswa ataupun seleksi dari beberapa komunitas atau institusi, karena dari essay memberikan gambaran tentang pikiran atau ide pengarang tentang suatu peristiwa atau masalah yang penting untuk dicarikan penyelesaiannya. Berikut beberapa tips menulis essai yang bisa saya paparkan.
- Pahami topik dan tema yang sedang dibahas
Dalam beberapa perlombaan biasanya memaparkan ketentuan—ketentuan yang harus diikuti, ataupun mungkin ketentuan essay beasiswa yang akan ditulis. Sebelum menulis essay, memahami topik dan tema penting, sehingga isu yang dituliskan bisa dipaparkan dengan jelas dan menarik perhatian.
- Pastikan menggunakan data
Dalam mengungkapkan karangan essay yang dengan isu yang sedang hangat dibincangkan, maka melampirkan beberapa data sebagai penguat dari argumen yang ditulis adalah salah satu trik agar pembaca memahami bahwa esai yang ditulis tidak hanya dengan argumen pribadi semata, tapi juga dengan data yang bisa diuji kredibilitas dan keasliannya.
- Tanggapi permasalah atau isu dengan argumen yang menarik
Menariknya essay juga dinilai dari bagaimana penulis memaparkan argumentasinya pada masalah yang diisukan tersebut, dan disarankan juga memaparkan beberapa saran atau solusi dari isu yang diisukan tersebut.
- Kaitkan dengan beberapa isu aktual atau fenomenologi yang terjadi di masyarakat.
Umumnya, tema atau topik yang diisukan untuk dijadikan sebuah essai adalah tema yang berkaitan dengan masyarakat luas, maka dengan memberikan contoh nyata dari isu yang relevan dengan masalah tersebut akan menarik perhatian pembaca.
- Jangan terlalu bertele-tele
Kebanyakan banyak di antara penulis yang ingin tulisannya terlihat banyak menulis beberapa kalimat yang terkesan bertele-tele, sebaiknya ini dihindarkan.
- Upayakan argumen yang anda tulis dapat dipahami dan diimplementasikan
Dalam berargumen terkadang beberapa dari penulis menulis argumennya dengan terlalu brutal, sehingga pembaca mengira mustahil argumen itu bisa dipahami atau dimengerti masyarakat luas.
Mungkin tips selanjutnya lebih melek dengan berbagai isu yang terkait dengan tema atau topik yang akan dibahas, sehingga isu yang ditulis update. Kemudian saran saya, lebih bagus memiliki seorang mentor yang membimbing dalam menulis esai.
Sekian tips yang bisa saya tulis, semoga bermanfaat.
Referensi
Manshur, F. (2024). Genius Menulis: Penerang Batin Para Penulis. Nuansa Cendekia.
Sholeh, M. B., Arifiyanti, I. M., & Ahsin, N. (2024). PENILAIAN DIRI (SELF-ASSESSMENT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS. INDOPEDIA (Jurnal Inovasi Pembelajaran dan Pendidikan), 2(1), 246-255.
Waruwu, J. E., Sjafei, I., & Lubis, W. (2024). Hubungan Penguasaan Kosakata dengan kemampuan Menulis Karangan Deskripsi kelas IX SMP Jagakarsa. ULIL ALBAB: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 3(4), 28-39.
Wibowo, A. (2024). KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS. Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik, 1-473.